Jumat, 25 Juli 2014

Asal-usul Cupang Serit

Cupang Serit / Crown Tail merupakan cupang hias asli silangan pembudidaya di Indonesia, yang lebih populer dengan nama cupang serit. Awal munculnya jenis cupang ini dipelopori oleh para pembudidaya lokal di daerah Jakarta pada tahun 1998, namun sangat populer di tahun 2000. Pakar cupang berpendapat bahwa sirip bertipe crown tail adalah hasil dari silangan sesama cupang sisir (comb tail), karena pada ujung ekor cupang sisir memiliki gerigi yang kemungkinan terus disilangkan dan menghasilkan jenis sirip serit tunggal.
Istilah crown tail dipopulerkan oleh Henry Gunawan melalui internet pada November 2000, ia juga merupakan salah satu penggagas situs bettamal.com. Sejak saat itulah strain asli Indonesia ini disebut ekor mahkota (crown tail) dan oleh IBC (International Betta Congres) dijadikan kategori dalam kontes yang sudah memiliki penilaian baku. Istilah crown tail mengacu pada bentuk ujung sirip yang menyerupai mahkota atau berbentuk serit ganda pada satu pangkal.
Jenis warna dan sirip pada crown tail sangat beragam dan terus berkembang hingga saat ini, Indonesia sudah diakui dunia sebagai negara pencetak crown tail bermutu tinggi. Bahkan banyak crown tail asli Indonesia yang sudah menjadi juara di ajang kontes adu cantik cupang berskala internasional, nah oleh karena itu sebagai orang Indonesia sudah seharusnya kita bangga dan percaya akan hasil produksi cupang dalam negeri kita sendiri. Jaya terus dunia cupang Indonesia!

contoh crown tail (perhatikan bentuk sirip ekornya)

sumber : beragam

Selasa, 06 Mei 2014

Bahan Ransum Ayam

BAHAN RANSUM AYAM

·         Air
Air sangat diperlukan untuk melunakan dan mencerna makanan, sehingga zat makanan mudah dicerna oleh tubuh. Air juga membantu mengangkut zat makanan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan serta membantu proses pengeluaran zat sisa ke luar tubuh.

·         Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai energy dan pembentukan lemak dalam tubuh ayam. Serat kasar merupakan bagian dari karbohidrat, serat kasar sangat diperlukan dalam pertumbuhan ayam, namun konsumsi serat kasar disarankan tidak melebihi 5% dari total ransum.

·         Protein
Protein sangat diperlukan dalam ransum sebagai sumber zat untuk pertumbuhan, pengganti jaringan sel yan rusak, dan pembentuk telur. Protein adalah kumpulan dari asam amino, asam amino terdiri dari asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial tidak dapat dibuat dalam tubuh ayam, sehinggaa harus disediakan dalam ransum ayam. Kombinasi protein nabati dan protein hewani dapat memenuhi kebutuhan ayam, sehingga dapat menunjang produktivitas dan pertumbuhannya.

·         Lemak
Lemak merupakan sumber energy bagi ayam, lemak berfungsi sebagai cadangan energy dan pelarut vitamin. Selain itu lemak pun dapat menjadi zat aditif bagi ransum ayam.

·         Mineral
Mineral sangat diperlukan sebagai pembentuk tulang dan kerabang telur ayam. Dalam ransum, mineral natrium dan khlor biasanya diberikan dalam bentuk garam. Kalsium biasanya diberikan dalam tepung kulit kerang dan fosfor biasanya diberikan dalam bentuk kalsium fosfat atau tepung tulang.

·         Vitamin
Vitamin sangat diperlukan dalam merangsang pertumbuhan, daya tahan tubuh, dan reproduksi. Ada dua golongan vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak  (vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin yang larut dalam air (vitamin B kompleks).


Berdasarkan buku “Beternak Ayam Buras” karya B. Sarwono 1999

Kamis, 16 Januari 2014

Ayam Kate

Ayam kate merupakan salah satu ayam ras terkecil yang ada di dunia, di Indonesia banyak sekali yang meminati ayam bertubuh mungil ini. Ayam kate yang paling banyak di jumpai di Indonesia adalah ayam kate Jepang (kate kaki pendek), dan ayam kate Belanda (dutch bantam / kate kaki panjang). Mungkin yang banyak kita jumpai sekarang adalah ayam kate peranakan dari kedua jenis ayam kate tersebut yang sudah berkembangbiak di Indonesia.
Secara pemanfaatannya ayam kate banyak dipelihara sebagai ayam hias, dikarenakan bentuk tubuhnya yang mungil dan perilakunya yang menggemaskan. Selain itu ayam kate tidak memerlukan pakan yang banyak dan area kandang yang digunakan tidak terlalu besar.

- Memilih calon indukan
Dalam memilih calon indukan kate (ataupun ayam hias lainnya) sangat diperlukan ketelitian karena indukan sangat berpengaruh dalam menghasilkan keturunan. Menurut pengalaman pribadi penulis dalam memilih / membeli indukan sebaiknya membeli pada peternak langsung, karena dengan cara tersebut dapat diketahui silsilah dari ayam yang akan kita beli. Pilihlah calon indukan yang berusia di atas 6 bulan, kondisi badan sehat dan tidak cacat, jantan rajin berkokok dan kokoknya lantang, betina berbadan lebar dengan kloaka bersih dan dihasilkan dari induk yang mengerami anaknya sendiri (dikarenakan bisa saja anak yang dihasilkan dari mesin tetas merupakan telur dari indukan yang tidak memiliki sifat mengeram). Jika membeli indukan diusahakan memilih induk betina dan pejantan dari silsilah yang berbeda, karena jika memiliki garis silsilah yang sama dapat mempengaruhi produktivitas indukan itu sendiri. Berdasarkan pengalaman penulis, ayam kate yang dimiliki penulis menetas dari satu indukan sehingga saat dikawinkan dan bertelur, telur yang fertil (terbuahi) hanya 30% saja. Padahal telur yang dihasilkan dalam sekali periode bertelur dapat mencapai jumlah 13 butir, tetapi yang fertil dan dapat menetas dengan selamat hanya 3-4 butir saja.


ayam kate kaki panjang (dutch bantam)


ayam kate kaki pendek (kate jepang)

- Tata Lakasana Perawatan

Setelah memilih indukan yang tepat selanjutnya adalah merawat indukan tersebut, dalam hal ini kenyamanan kandang dan sekitar kandang sangatlah berpengaruh pada kehidupan ayam. Dikarenakan apabila telah merasa nyaman dengan suasana disekitar, ayam dapat terhindar dari stress, dengan begitu produktivitas pun dapat meningkat. Diusahakan kandang mendapat cahaya matahari pagi yang cukup, karena cahaya matahari pagi dapat membantu proses metabolisme ayam. Usahakan juga di sekitar kandang disediakan daerah umbaran, agar ayam dapat bergerak aktif dan sekaligus dapat kita pantau apabila kondisi ayam tidak sehat. Saat malam menjelang masukan ayam yang berada di umbaran ke dalam kandang, hal ini ditujukan agar ayam dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah beberapa minggu kita masukan kedalam kandang, ayam akan menggunakan instingnya untuk masuk ke kandangnya sendiri menjelang malam datang.

* Pemilihan Kandang
Kandang dapat kita pilih berdasarkan keadaan budget kita, kita dapat membuat kandang sesederhana mungkin ataupun dapat kita buat sebagus mungkin. Namun yang sangat penting adalah kenyamanan ayam tersebut, dikarenakan kandang merupakan tempat peristirahatan. Pada umumnya banyak yang menggunakan kandang berbahan dasar bambu, karena lebih mudah didapat dan dibuat. Tetapi kandang bambu/kayu memiliki banyak kelemahan dibandingkan dengan kandang besi. Namun jika anda ingin lebih sederhana dan praktis cobalah menggunakan bekas peti buah yang bagian bawahnya kita ganti menggunakan bambu bilah, penggunaan bambu bilah dimaksudkan agar kotoran dapat dengan mudah dibersihkan. Jangan lupa beri pintu pada salah satu bagian samping peti buah, usahakan pintu berada di bagian tengah agar dapat memudahkan kita mengontrol pemberian pakan dan produksi (bertelur, mengeram, merawat anak).

* Pemberian Pakan
Untuk pakan diusahakan disesuaikan dengan umur ayam, untuk ayam berumur 1-90 hari dapat diberi pakan berbentuk pecahan (penulis biasa memberikan pakan 511), untuk 90 hari ke atas dapat diberi pakan berbentuk pelet (penulis biasa memberi pakan P2). Jika anda ingin hemat dan sehat pelet tersebut dapat dicampur dengan dedak, jika ingin hemat pakan dapat berupa dedak saja. Sebaiknya berilah pelet pada ayam umur 90 hari ke atas, dikarenakan nilai gizi pelet sudah kumplit, sehingga dapat dipastikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan ayam peliharaan kita. Selain itu menurut hasil pengamatan ternyata pemberian pelet dapat meningkatkan produktivitas ayam saat bertelur jika dibandingkan dengan pemberian dedak saja. Pemberian pakan dapat dilakukan 2 hari sekali yaitu pagi dan sore, usahakan pula pakan yang diberikan jumlahnya tepat (tidak kurang dan tidak lebih) agar ayam selalu dalam kondisi yang baik, jangan lupa pula berikan air minum yang bersih.

* Penjodohan dan Perkawinan
Setelah ayam berusia di atas 6 bulan, ayam sudah dapat dikembangbiakan. Usahakan pilih pejantan dan betina yang baik (lihat artikel memilih indukan), usahakan calon indukan berbeda garis keturunan. Siapkan kandang yang nyaman untuk kedua indukan, setelah kandang disiapkan masukan indukan yang akan dijodohkan selama beberapa hari (janagn lupa beri makan dan minum). Apabila indukan tidak bertengkar didalam kandang itu adalah pertanda baik, tetapi apabila indukan bertengkar segera pindahkan dan ganti dengan pasangan yang lain. Setelah 7 hari, keluarkan indukan dari kandang. Biarkan mereka bermain dan mencari makan ditempat umbaran, apabila indukan terlihat selalu berdekatan itu berarti mereka telah berjodoh. Keluarkan indukan setiap pagi hingga sore hari, saat malam datang masukan kembali ke kandang. Saat birahi indukan akan kawin dengan sendirinya, biasanya perkawinan terjadi saat pagi hari pukul 07.00-0900 dan sore hari pukul 15.00-17.00 . Perkawinan pada ayam ditandai dengan ayam jantan yang seolah menari-nari mendekati betina (gerakan pejantan sangat unik sekali), kemudian ayam jantan naik ke atas punggung betina sambil mematuk bulu di daerah leher betina dan menekan-nekan daerah kloakanya pada kloaka betina. Apabila pembuahan berhsil beberapa hari kemudian induk betina akan berkotek yang menandakan akan segera bertelur.